Light Novel Hai to Gensou no Grimgar Bahasa Indonesia - Web Wibu

Jumat, 22 Maret 2019

Light Novel Hai to Gensou no Grimgar Bahasa Indonesia



Download Light Novel Hai to Gensou no Grimgar Bahasa Indonesia


Preview
“Awaken.”
Seperti mendengar seseorang yang memanggilnya, pria itu pun membuka matanya.
Gelap. Malam hari mungkin? Tapi tidak hitam legam, masih ada cahaya di sana. Suatu api – di
atas kepalanya. Suatu api telah dinyalakan oleh seseorang. Lilin. Tidak hanya satu lilin, namun
beberapa batang lilin kecil ditempatkan pada interval yang seragam sejajar pada dinding yang
tampaknya membentang tanpa akhir. Di mana ini?
Entah kenapa, dia begitu sulit bernapas. Dia menyentuh dinding dan merasakan bahwa dinding
tersebut keras dan kasar. Sebenarnya itu tidak bisa disebut dinding, lebih tepatnya itu adalah batu.
Dan tentu saja, jika seseorang tidur di atas batu, maka punggungnya akan sakit. Mungkin dia
sedang berada di dalam gua? Memang terasa seperti itu. Gua? Kenapa dia berada di dalam gua?
Lilin-lilin itu diletakkan pada tempat yang cukup tinggi di atasnya, tapi jika dia bangun dan
menjulurkan tangannya, mungkin dia bisa menggapainya. Namun, di sana cukup gelap sehingga
dia bahkan tidak bisa mengukur seberapa panjang lengannya sendiri, dan dia hampir tidak melihat
apa-apa di bawah kakinya.
Dia bisa merasakan keberadaan orang lain di sekitarnya. Jika dia mendengar dengan seksama, dia
bisa mendengarkan napas terengah-engah orang lain. Orang lain? Apa yang akan dia lakukan jika
ada orang lain bersamanya? Dia tidak tahu, tapi tampaknya ini cukup gawat. Meski demikian,
suara itu tampaknya berasal dari orang lain.
“Apakah ada orang lain di sini?” dia memanggil dengan sedikit ketakutan.
“Ya.” Balasan segera terdengar. Itu adalah suara seorang laki-laki.
“Aku di sini,” suara lainnya menjawab, dan kali ini adalah suara wanita.
“Emmm....” Suara laki-laki lain pun ikut menjawab.
“Sepertinya begitu,” ada lagi yang menjawabnya.
“Ada berapa orang di sini?”
“Kenapa kau tidak mencoba untuk menghitungnya?”
“Yang lebih penting lagi, dimana kita berada?”
“Aku tak tahu.....”
“Tak ada yang tahu?”
“Apa-apaan ini?”
Dia kebingungan. Ada apa ini? Kenapa dia ada di sini? Kenapa? Seberapa lama dia berada di sini?
Pria itu mengepalkan tangannya dengan erat di dadanya, seakan-akan dia ingin merobek sesuatu.
Dia tidak mengerti. Seberapa lama dia berada di sini, kenapa dia ada di sini? Ketika memikirkan

tentang itu semua, dia merasa bahwa ada bagian tertentu di otaknya yang mengetahui jawaban atas
semua pertanyaan tersebut, namun itu lenyap sebelum dia mampu mengingatnya kembali. Dia
tidak tahu. Itu membuatnya kesal. Dia tak paham apapun.
“Kita tak bisa duduk diam di sini selamanya,” seseorang berkata. Itu adalah suara laki-laki yang
parau dan rendah.
Dia bisa mendengar suara batu yang diinjak di bawah telapak kakinya. Sepertinya orang yang
berbicara itu bangkit dari duduknya.
“Ke mana kau akan pergi?” suatu suara wanita bertanya padanya.
“Aku akan mencoba untuk menyusuri lilin-lilin yang tertata di dinding,” dia menjawab untuk
menunjukkan bahwa itu adalah satu-satunya hal yang bisa dia usahakan.
Tidakkah pria itu takut? Kenapa dia tidak marah? Pria yang berjarak sejauh dua lilin ini cukup
tinggi. Dia bisa melihat kepala pria itu sedikit karena cahaya remang-remang dari lilin. Rambutnya
tidak hitam.... melainkan berwarna perak.
“Aku juga ikut,” salah satu gadis bilang begitu.

“Sepertinya, aku juga ikut,” seorang lainnya juga menyatakan hal yang sama, itu adalah suara laki-
laki.

“T-Tunggu sebentar! Kalau begitu, aku juga ikut!” suara bocah lain juga membalasnya.
"Ada juga jalan pada arah sebaliknya," kata orang lain. Suaranya sedikit bernada tinggi
melengking, tapi mungkin dia adalah seorang pria. "Namun, tidak ada lilin di sana."
"Jika kau ingin pergi ke arah itu, maka pergi saja," pria berambut perak menjawabnya dengan tak
acuh, sembari terus berjalan.

Link Download

[Volume 1]
[Volume 2]
[Volume 3] - Lanjutan dari Ending Anime
[Volume 4]
[Volume 5]
[Volume 6]
[Volume 7]
[Volume 8]
[Volume 9]
[Volume 10]
[Volume 11]
[Volume 12]
[Batch Volume 1-12]
Comments


EmoticonEmoticon